Jumat, 18 Oktober 2013

PERCOBAAN KALIBRASI DP CELL LEVEL TRANSMITTER

Tujuan
Setelah mengikuti praktikum ini peserta mampu :
   1.      Menjelaskan prinsip kerja dari D/P Cell Pnuematic Level Transmitter 
   2.      Mengidentifikasi elemen-elemen pada  D/P Cell Pnuematic Level Transmitter
   3.      Melakukan kalibrasi pada D/P Cell Pnuematic Level Transmitter
   4.      Melakukan adjustment pada D/P Cell Pnuematic Level Transmitter
  
Bahan/Reagen
            -
Peralatan
   1.      D/P Cell Pnuematic Level Transmitter
   2.      Pressure gauge
   3.      Water Column dan Water Tank Resevoir
   4.      Kunci pas
   5.      Obeng

Dasar Teori
D/P Cell Pnuematic Level Transmitter adalah Differential Cell Transmitter, yang bisa untuk mengukur ketinggian fluida berdasarkan prinsip beda tekanan. Dalam hal ini menggunakan rumus P = ρgh. Sedangkan Transmitter sendiri adalah alat instrumen yang berfungsi untuk mengukur besaran proses sehingga menghasikan output berupa sinyal standar yang nilainya sebanding dengan besaran yang diukur. Instrumen ini menggunakan sensor diafragma capsule yang tergantung range pengukuran. Besaran-besaran fisis dari proses akan dionversikan ke besaran sinya standar Pnuematik 3-15psi

Langkah Kerja

    1.      Membuat rangkaian seperti gambar 
d

   2.      Mengatur air supply dengan memutar regulator air supply sampai 20psi

   3.      Atur regulator input sehingga level  di water column pada posisi minimum (0%)
   4.      Amati pressure gauge output dan catat hasilnya
   5.      Mengatur regulator input sehingga level di water column pada posisi maksimum (100%)
   6.      Amati pressure gauge dan catat hasinya
   7.      Ulangi langkah ke 3 sampai dengan 6 untuk nilai 25%, 50%, dan 75%
   8.      Apabila terjadi deviasi lakukan adjustment dengan cara :
1.   Lakukan langkah no. 3 dan no. 4, kemudian ater zero adjuster pada transmitter dengan obeng
2.   Melakukan langkah no. 5 dan no. 6, kemudian atur span adjuster pada transmtter menggunakan kunci
3.   Ulangi langkah 8.1 dan 8.2 beberapa kali sehingga menunjukkan hasil yang tepat.
4.   Ulangi langkah no.4 sampai dengan no. 8 dan catat hasilnya.

Perhitungan
Besarnya nilai output transmitter, secara perhitungan dapat dicari dengan rumus:

Output :

=+ min. Range

               
=+ 3

                        
=+ 3



Tugas
    a.       Mencatat data hasil percobaan dan masukkkan ke dalam tabel.
    b.      Membuat grafik hubungan antara input dan output.

Data hasil praktikum
Data kalibrasi sebelum adjusment
Input (inc H2O)
Persentase (%)
Output
Error (psi)
Percobaan (psi)
Perhitungan (psi)
20
0
2.3
3
-0.7
40
25
5.1
6
-0.9
60
50
8.2
9
-0.8
80
75
11.4
12
-0.6
100
100
14.3
15
-0.7

Data kalibrasi sesudah adjusment
Input (inc H2O)
Persentase (%)
Output
Error (psi)
Percobaan (psi)
Perhitungan (psi)
20
0
3
3
0
40
25
6
6
0
60
50
9
9
0
80
75
12
12
0
100
100
15
15
0

Grafik data kalibrasi sebelum adjustment

     Grafik data kalibrasi sesudah adjustment








Rabu, 27 Februari 2013

KALIBRASI PRESSURE GAUGE




1.      Tujuan
            Setelah mengikuti praktikum materi Kalibrasi Tekanan, peserta pelatihan mampu:
a.       Mengetahui range kerja alat ukur tekanan
b.      Melakukan instalasi pemasangan alat ukur tekanan
c.       Melaksanakan kalibrasi tekanan
d.      Menghitung eror alat ukur tekanan
e.       Mengetahui baik dan tidaknya alat ukur
f.       Membedakan antara tekanan atmosphere, tekanan absolute, dan tekanan vacuum
2.      Bahan / Reagen
            Kebutuhan bahan untuk satu kali praktikum (5 orang praktikan) yaitu sebagai berikut:

Peralatan
a.       Dead Weight Tester (DWT)
b.      Beban Dead Weight Tester (DWT)
c.       Pressure Gauge
d.      Meja kerja untuk menempatkan DWT
e.       Kombinasi konektor
f.       Pipet / botol untuk tuang oli

3.      Dasar Teori
            Ada tiga (3) macam skala untuk pengukuran tekanan, yaitu:
·         Gauge pressure scale
·         Absolute pressure gauge
·         Vacuum pressure scale
            Perbedaan antara gauge pressure scale dengan absolute pressure scale adalah terletak pada lokasi titik nolnya. Pada gauge pressure scale titik nolnya adalah pada tekanan atmosfir, pada absolute pressure scale titik nolnya pada absolute zero pressure point. Vacuum scale mempunyai titik nol pada tekanan atmpsphere dan titik maksimumnya berada pada absolute zero pressure point. Jadi dengan demikian skalaskala digunakan untuk menunjukkan tekanan gauge negative. Tekanan atmosphere adalah tekanan yang ada dipermukaan bumi dan bervariasi karena ketinggian dari permukaan air laut.
            Gauge pressure adalah tekanan yang terbaca pada alat ukur. Absolute pressure adalah tekanan yang diukur mulai dari titik nol absolute. Jika tekanan ini melebihi tekanan atmosphere local makan tekanan ini dapat dinyatakan sebagai jumlah dari tekanan atmosphere local dengan tekanan gauge.
            Tekanan dapat didefinisikan sebagai gaya berat persatuan luas. P = F/A

 


4.      Langkah Kerja



i.                    Input standart (test gauge/master), yaitu beban DWT yang telah dikalibrasi oleh lembaga kalibrasi (lembaga yang telah terakreditasi oleh KAN)
ii.                  Pressure / vaccum source, yaitu sumber tenaga yang digunakan untuk menaikkan tekanan, mengurangi tekanan (dalam hal Dead Weight Tester / DWT)
iii.                Device under test (UUT / Unit Under Test), yaitu pressure gauge (alat ukur) yang akan dikalibrasi.

5.      Perhitungan
            Untuk perhitungan yang dilakukan pada saat pekerjaan kalibrasi pressure gauge biasanya berupa konversi dari psi ke kg/cm2 , atau dari bar ke kg/cm2. Dan menghitung selisih antara alat ukur standart dengan alat ukur yang dikalibrasi, yaitu error = alat ukur standart – penunjukkan alat ukur yang dikalibrasi.

6.      Tugas
a.       Menghitung ulang hasil percobaan supaya didapat hasil yang baik
b.      Membuat laporan hasil perkerjaan kalibrasi pressure gauge.

7.      Data Hasil Praktikum
            Kalibrasi pressure gauge akan menghasilkan data dan laporan hasil pekerjaan pressure gauge. Data dapat berupa data mentah yang memerlukan konversi yang benar, dan data dari masing-masing titik percobaan serta masing-masing pengulangan.

Test Point
(%)
As-found data
Test Standar
Reading
(psi)
Unit Under
Test Reading
(Naik)
Eror
(naik)
Unit Under
Test Readig
(Turun)
Eror
(turun)
Hysteresis Eror
(% psi)
10
1
1.2
0.2
1.2
0.2
0
25
2.5
2.7
0.2
2.7
0.3
0.5
50
5
5.2
0.2
5.2
0.2
0
75
7.5
7.6
0.1
7.6
0.1
0
90
9
9.2
0.2
9.2
0.1
0.5






 8.      Pembahasan dan Kesimpulan
            Pada percobaan pressure gauge ini didapatkan data bahwa antara pressure gauge yang akan dikalibrasi dengan pressure gauge yang sudah standar nilainya memiliki perbedaan yang kecil, yaitu antara 0,1 sampai 0,3 psi. Dengan pengambilan data dengan diberikan tekanan dari kecil ke besar dan sebaliknya, sehingga didapatkan data perbedaan dari keduanya. Didapatkan data hysteresis eror yang cukup besar yaitu sekitar 0 – 0,5 %. Untuk menentukan pressure gauge tersebut dapat dikalibrasi atau tidak adalah dengan memberikan tekanan yang melebihi dari nilai pressure gauge tersebut dan apakan terdapat perbedaan yang besar atau tidak. Dengan cara manual yaitu melepas jarum pointer pada pressure gauge yang akan dikalibrasi dan dipasang kembali sesuai dengan besar pressure gauge yang sudah standar.